Namun, dalam batas-batas tertentu, ketika kondisinya makin memburuk, burung tidak sanggup lagi menyembunyikan penyakitnya. Pada titik ini, burung (terutama jenis kecil) biasanya menjadi sangat tertekan.
Itu sebabnya, sangat penting bagi pemilik dan penangkar untuk selalu memantau kesehatan burung, minimal dua kali sehari, agar bisa melihat kemungkinan adanya tanda-tanda sakit pada burung Anda. Ada beberapa tanda yang bisa diamati, antara lain :
- Perubahan aktivitas / perilaku sehari-hari
- Perubahan warna, volume, dan kepekatan kotoran
- Perubahan penampilan kepalanya
- Perubahan pada bulunya
- Perubahan pada paha atau kaki
- Perubahan pada pernafasan
- Perubahan pola makan / minum dan pencernaan
Artikel ini dimaksudkan untuk memudahkan sobat kicaumania dalam mendeteksi kondisi kesehatan burung sejak dini. Sebagian besar materi artikel bersumber dari tulisan Dr Forster dan Smith, pakar kesehatan hewan, yang pernah dimuat di birdchannel.com dengan judul “Signs of Disease and Illness in Pet Birds: How You Know if Your Bird is Sick”. Kicau mania melakukan beberapa penambahan data dari sumber lain.
Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan aktivitas dan perilaku :
- Nyekukruk, tubuh terlihat lemah, malas bergerak, atau gerakannya tidak aktif seperti biasanya. Gejala ini umum dijumpai pada burung sakit setelah stadium awal, dan biasanya muncul pada sebagian besar penyakit yang berkaitan dengan pencernaan, pernafasan, dan bulu.
- Bulu selalu acak-acakan, dan burung makin jarang bersolek.
- Sering mematuki bulu-bulunya atau kulit tubuhnya, atau badannya.
- Sayapnya sering terkulai.
- Kepala sering disembunyikan di bawah sayap dalam posisi berdiri dengan dua kaki
- Sering berjalan melingkar.
- Sering turun dari tangkringan, kemudian duduk di dasar sangkar.
- Ngeruji, dengan paruh yang sering terbuka.
- Jika di kandang aviary, burung sering memilih bertengger di dahan paling rendah.
- Kehilangan keseimbangan, berjalan tertatih-tatih, atau sering jatuh dari tenggeran.
- Tubuhnya terlihat gemetar, bahkan terkadang kejang-kejang.
- Ada benjolan atau pembengkakan di bagian tubuhnya.
- Sering diganggu burung lain (khusus kandang aviary).
- Mata kusamnya, cekung, atau bisa juga mengalami perubahan warna.
- Bau tubuh burung maupun kotorannya tidak seperti biasanya.
- Kualitas suara menurun atau berubah, dan mulai malas bunyi.
- Matanya sering tertutup, atau setengah tertutup
- Kurang merespon rangsangan
- Perubahan kepribadian. Burung yang jinak menjadi agresif, atau bisa juga burung yang semula agresif menjadi diam saja ketika dipegang.
- Berperilaku seperti anakan burung, yaitu sering meminta makanan.
Dari gejala umum yang terlihat pada perubahan perilaku / sikap tersebut, kita akan menelisik tanda-tanda burung sakit dari perubahan di beberapa bagian tubuhnya dan / atau sesuatu yang keluar dari tubuhnya (kotoran, lendir, darah, dan sebagainya).
A. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan warna, volume, dan kepekatan kotoran :
Sebelumnya perlu dijelaskan, kotoran burung terdiri atas tiga komponen, yaitu :
- Feces : warna tergantung pakan yang dikonsumsi
- Urine : cairan transparan (tak berwarna)
- Asam urat (urates) : bercak putih yang menempel pada feces
- Warna feces berubah dari biasanya, ketika Anda tak mengubah menu makanannya.
- Urine memiliki warna,
- Asam urat tidak lagi berwarna putih.
- Jika kotoran mengandung banyak air (peningkatan urine), kotoran sangat lembek (diare), atau kotoran mengeras (sembelit), semuanya menunjukkan adanya gangguan kesehatan pada burung.
- Pada kotoran terdapat darah.
- Dalam kotoran burung terdapat pakan yang tak tercerna / tercerna sebagian.
- Perubahan jumlah dan / atau ukuran kotoran.
- Peningkatan asam urat.
B. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan penampilan kepalanya:
- Keluar sesuatu di sekitar mata dan / atau nares (lubang hidung). Biasanya berupa cairan / lendir.
- Sering menyipitkan mata, mata terlihat setengah tertutup, atau mata sering terpejam.
- Permukaan paruh terkelupas, atau pertumbuhan paruh sangat cepat.
- Paruh menjadi hitam dan tipis (biasanya terjadi pada kakatua dan burung paruh bengkok lainnya, dan merupakan gejala dari penyakit PBFD / Psittacine Beak and Feather Disease).
- Kepala burung terlihat tidak simetris lagi antara sisi kiri dan sisi kanan. Misalnya salah satu sisi kepala mengalami pembengkakan.
- Daerah di sekitar mata memerah, atau bisa juga bulu-bulu di sekitar mata tanggal.
- Terjadi perubahan warna pada paruhnya.
- Kepala burung sering berkedut.
- Burung sering menggeleng-gelengkan kepalanya.
C. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan bulunya :
- Bulu acak-acakan.
- Bulu rusak, bentuk bulu berubah (makin banyak yang melengkung), struktur bulu di setiap helai atau beberapa helai tidak lengkap, serta bulu lepas (rontok) dari tubuhnya.
- Burung makin jarang bersolek.
- Bulu terlihat basah, banyak bercak, atau kusut bulu di kepala, kloala (vent), atau daerah lain
- Bulu kusam.
- Rontok bulu sebelum waktunya, sehingga burung menjadi botak.
- Burung sering mencabuti bulunya sendiri.
- Terjadi perubahan warna bulu, baik pemudaran maupun perubahan warna.
D. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan paha atau kaki :
- Salah satu atau kedua kaki pincang.
- Kedua kaki tak mampu mendukung tubuhnya.
- Kulit mengelupas, kulit mengeras, hingga warna kaki berubah dari biasanya.
- Pertumbuhan kuku abnormal.
- Posisi kaki bergeser (bisa karena keseleo atau cedera lainnya).
- Kaki dan sendi kaki mengalami pembengkakan.
- Muncul benjolan / lesi pada kaki.
E. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan pada pernafasannya:
- Burung sulit bernafas.
- Burung sering bernafas dengan paruh terbuka.
- Bulu ekor naik-turun saat bernafas.
- Burung beberapa kali terlihat bersin, atau bisa juga sering bersin.
- Keluar cairan dari lubang hidung atau nares.
- Nafasnya berbunyi, biasanya terdengar jelas di malam hari.
- Burung terlihat susah bernafas saat menjalani latihan fisik (exercise), dan sering tidak mampu lagi terbang meski sudah anda ganggu dengan berbagai cara. Ini biasanya terjadi pada burung yang sering di kandang umbaran.
- Burung mengalami perubahan suara / nyanyiannya (bertambah buruk), makin malas bunyi, sampai akhirnya macet bunyi.
F. Tanda-tanda burung sakit dilihat pada perubahan pola makan / minum dan pencernaan :
- Nafsu makan mengalami peningkatan atau penurunan secara tiba-tiba, tanpa Anda memberikan perlakuan khusus.
- Konsumsi air minum mengalami peningkatan atau penurunan secara tiba-tiba.
- Burung muntah atau regurgitasi.
- Mengalami kesulitan saat hendak buang kotoran maupun bertelur.
- Diare (kotoran burung sangat cair)
- Pembengkakan di bagian atas kepala.
- Berat badan menurun drastis, sampai tulang dadanya terlihat menonjol alias dada nyilet (prominent keel).
- Mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
- Tidak mampu mengambil makanan.
- Ada tonjolan di daerah sekitar kloaka (vent).
G. Burung mengalami cedera
Selain tanda-tanda di atas, burung juga bisa mengalami gangguan kesehatan akibat cedera, seperti luka bakar, luka gigitan, pendarahan, terluka akibat menabrak jeruji atau dinding kandang, dan lain sebagainya.
sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/cara-mengetahui-burung-sakit/10151590727059523
0 comments:
Post a Comment