Pages

Thursday, August 29, 2013

Penjemuran Burung

Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung. Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:

1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.
Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama adalah ketiga hal tersebut di atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:
1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.
Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam
Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Sebelum atau sesudah dimandikan?
Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 dan bisa langsung dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu mengkerut/keriting.
Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si burung sendiri).
Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak tertata rapi.
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.
Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?
Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur, maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing.
Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi karbohidrat tetapi air.
Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan) sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat, maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.
Jenis burung dan keperluan jemur
Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.
1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merahanis kembanganis macankacer poci atau sekoci dankacer hitamsulingan atau tledekanjenis-jenis cucakmurai batu dan sebagainya, maka keperluan mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan biji-bijian.  Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.
2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenarigelatikbranjanganperkututderkukulovebird dan beberapa  burung paruh bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif  lebih lama ketimbang burung-burung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan  penambahan waktu jemur diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari, memerlukan panas yang relatif banyak.
Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung, gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena sinar matahari.
3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak surenkakatuapentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan  biji tetapi pada habitat aselinya dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.
Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.
Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator), terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya. Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.

sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/tips-penjemuran-burung/10150510298314523
READ MORE - Penjemuran Burung

Perawatan Burung Ngurak

Mabung atau rontok bulu (moulting) adalah siklus normal dari keluarga burung, seperti halnya ganti kulit pada jenis ular. Secara gampang, saat mabung kondisi burung jelas tidak nyaman, atau merasa “sakit”. Bagi penggemar burung berkicau, khusus yang merawat burung lomba, perawatan saat mabung adalah menjadi hal yang sangat penting. Sedikit daja kesalahan, hasilnya bisa sangat mengecewakan, bukannya membuat burung menjadi bagus, tetapi malah burung menjadi rusak.

Burung yang rusak karena salah perawatan saat mabung (ngurak), umumnya ditandai dengan perubahan kebiasaan yang tidak seperti biasanya. Perubahan yang dimaksud adalah berubahan kerja burung menjadi jelek, misalnya burung menjadi tidak stabil penampilannya, suka loncat (meletik), sampai yang ekstrim menjadi macet atau tak mau bunyi ketika dilombakan. Normalnya, dalam satu tahun burung akan sekali mengalami masa mabung selama kurang lebih 2-3 bulan.
Tenang, Belajar
Kondisi tubuh burung yang sakit membuat masa mabung burung perlu ditempatkan di tempat yang relatif tenang, jauh dari hiruk pikuk kebisingan. Bukan berarti tidak ada suara sama sekali, karena masa tenang juga bisa dimanfaatkan sebagai masa “belajar”. Sejumlah kicau mania berkeyakinan bahwa saat mabung adalah saat yang tepat untuk memaster burung. Bahkan, bila ketika mabung tidak dimaster, ada yang berkeyakinan lagu burung bisa hilang lagi. Selain untuk mengingatkan lagu yang sudah bisa dinyanyikan, juga untuk menambah lagi variasi lagunya, sehingga setelah selesai mabung diharapkan penampilannya lebih bagus, lagunya juga lebih lengkap dan merdu.



Titik Balik
Mabung juga dianggap bisa menjadi titik balik untuk mengubah atau memperbaiki karakter burung. Kicau mania yang memiliki burung baru dan kemudian kesulitan menemukan setelan untuk dilombakan, biasanya akan berusaha untuk “memabungkan”. Ini berangkat dari asumsi, setelah mabung, stelan sudah bisa diubah sesuai dengan keinginan pemilik baru. Burung yang karena satu dan lain hal rusak, punya tabiat jelek, salah satu resep untuk mengembalikannya adalah perawatan pada saat mabung. Bila perawatannya pas, seusai mabung burung bisa kembali melesat seperti sedia kala.

Mitos Yang Salah Tentang Mabung
• Mabung disebabkan atau bisa dipacu dengan pemberian extrafooding tertentu, misalnya diberi kroto atau ulat hongkong dalam jumlah banyak secara terus menerus.
• Selama mabung burung terus dikrodong, tanpa dibuka, tanpa dibersihkan kandanganya.
• Selama mabung burung diberi makan dan minum sekedarnya, asal cukup atau asal kenyang.

Ini Baru Benar
• Mabung adalah siklus normal, bukan karena diberi makanan tertentu.
• Proses mabung bisa terganggu atau terhambat karena ada gangguang metabolisme. Gangguan metabolisme bisa terjadi karena asupan pakan yang kurang berkualitas. extrafooding seperti kroto, ulat hongkong, jangkrik, adalah contoh pakan yang bagus dan bisa memperbaiki proses metabolisme sehingga pemberian pakan ini membuat mabung menjadi lancar, bukan karena makanan tersebut jadi pemacu mabung.
• Selama mabung burung memang perlu dikrodong dan disendirikan, jangan terlalu sering diganggu karena kondisinya memang sedang sakit.
• Beri pakan yang berkualitas, juga air minum yang bersih dalam jumlah cukup, ternasuk pakan tambahan seperti kroto. Bila perlu berikan tambahan suplemen, vitamin, atau probiotik yang menurut pengalaman sangat membantu proses pemulihan.
• Cadangan pakan dan minuman kira-kira cukup buat tiga hari paling tidak seminggu dua kali kandang dibersihkan sambil mengganti pakan dan minum.
• Kandang yang tidak dibersihkan, kotoran menumpuk, mengundang bibit penyakit, apalagi saat musim hujan karena kandungan amoniak dalam kotoran juga meningkat.
• Secara teknis, kebutuhan makanan dan minuman selama mabung meningkat, baik dari sisi kualitas maupun jumlah. Jadi, jangan diberi pakan seperti kondisi normal.

Tulisan ini merupakan sebuah sharing pengalaman mungkin bisa dijadikan sebagai wacana dan tidak ada salahnya bila dicoba siapa tahu bisa dijadikan sebagai solusi bagi para kicau mania yang memiliki burung ngurak (mabung).

sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/perawatan-burung-mabung-ngurak-/10150618494404523
READ MORE - Perawatan Burung Ngurak

Membersihkan Sangkar Burung

Sangkar burung yang jarang dibersihkan bisa menjadi sumber penyakit yang bisa membahayakan kesehatan burung kesayangan anda.
Datangnya penyakit bisa disebabkan oleh kotoran burung yang bisa menarik serangga untuk datang masuk ke sangkar.
Maka dari itu anda bisa meminimalisasi penyebaran penyakit dan kuman dengan cara membersihkan sangkar burung dengan rutin.
Salah satu langkah terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan membersihkan kandang burung dengan jadwal yang teratur serta disiplin untuk membersihkannya.

Berikut ini adalah tips untuk membersihkan sangkar burung :
1. Anda bisa menaruh karpet atau koran di alas sangkar. Biasanya sangkar burung memiliki slot kosong di bawahnya. Usahakan untuk menaruh koran dengan ukuran yang pas dengan ukuran slot.
Ukuran koran yang pas dengan slot akan membuat kotoran burung bisa jatuh ke koran. Selain itu anda juga bisa menggunakan liners khusus yang bisa anda beli dari toko hewan peliharaan.
2. Bersihkan lapisan karpet atau koran setiap hari, terutama jika burung anda sering menghasilkan kotoran yang terlalu banyak.
Jika anda mengalami hal yang seperti itu maka anda harus mengganti lapisan koran dengan yang baru yang bisa anda lakukan pada pagi hari ataupun pada malam hari sebelum anda tidur.
3. Anda bisa membuat 2 karpet atau lapisan dasar sangkar untuk satu sangkar burung.  Jadi  anda bisa mengganti pakan dan minum dengan bersamaan di pagi hari sekaligus dengan mengganti lapisan yang kotor dengan karpet yang kering dan bersih untuk tiap sangkar burung.
4. Anda bisa menumpuk karpet yang kotor dalam suatu wadah yang tertutup lalu anda bisa membersihkan dan mengeringkannya pada saat anda memiliki waktu luang di sore atau malam hari.
Pada keesokan harinya atau pagi hari, karpet yang bersih dan kering tersebut sudah siap pakai.
5. sebaiknya pilih sangkar yang cukup mudah untuk dibersihkan misalnya sangkar burung dengan lapisan bubuk pada permukaannya sehingga anda bisa membersihkannya dengan mudah dan hanya perlu menyekanya dengan menggunakan kain yang lembab.
6. Usahakan untuk menyemprot sangkar burung sekaligus memandikan burung sehingga kotoran yang menempel pada sangkar bisa dihilangkan dengan lebih mudah.
7. anda bisa membersihkan lantai sangkar dengan menggunakan sapu atau vakum setidaknya satu minggu sekali. Vakum lantai sangkar menggunakan pembersih dan vakum kecil genggam.
Yang tidak kalah penting adalah anda juga harus memperhatikan kebersihan dari wadah pakan serta wadah minum burung.

Berikut ini adalah tips mengenai wadah pakan dan minum burung :
1. Anda bisa membeli wadah pakan dan minum yang sama dengan yang anda gunakan untuk memberi pakan dan minum untuk semua burung anda selama ini.
2. Anda bisa menyiapkan wadah pakan dan pakan yang baru lalu wadah minum dan air minum yang baru pada sore hari atau malam hari.
Deretkan atau jejerkan di meja atau tempat mana saja yang bebas dari kotoran dan aman dari gangguan serangga, tikus ataupun hewan lain.
3. Begitu anda menurunkan burung dari gantangan di dalam rumah di pagi hari anda bisa segera mengambil satu wadah pakan dan wadah minum yang sebelumnya sudah siapkan yang sesuai dengan jenis burungnya untuk mengganti pakan dan air minum yang ada di dalam sangkar.
Jika perlu anda juga bisa mengganti buah, lalu siapkan juga sebelumnya dan diganti sekaligus pada saat itu juga.
4. Setelah itu, gantang burung atau jemur dengan wadah pakan dan isinya serta wadah minum dan air minumnya yang sudah bersih itu.
5. Lakukan hal sama untuk semua burung. Dan tumpuklan wadah pakan dan wadah minum kotor di ember atau di wadah apa saja.
Tutup agar tidak dirubung lalat atau bikin bau, dan ketika anda pulang di sore atau malam hari, segera cuci semuanya, dikeringkan dan persiapkan hal sama mulai dari poin no dua.

Sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/membersihkan-sangkar-burung/10151273998714523
READ MORE - Membersihkan Sangkar Burung

Kutu Burung

Salah satu gangguan atau masalah yang bisa menyerang burung kesayangan anda adalah kutu burung. Banyak cara yang bisa anda lakukan untukmengatasi kutu burung.
Namun alangkah baiknya jika sebelum melakukan pengobatan, kondisi burung anda dalam kondisi yang sehat.
Satu hal lagi yang harus anda perhatikan adalah jangan melakukan pengobatan anti-kutu pada saat burung anda sedang sakit karena pada saat itu daya tahan burung anda sedang lemah.
Jika anda memberikan pengobatan pada saat burung dalam keadaan sakit maka kemungkinan besar burung akan mudah ngedrop karena biasanya obat yang anda berikan bisa membuat burung menjadi “mabuk” karena mengandung insektisida.

Obat kimiawi
Obat Kimiawi merupakan  obat-obatan yang dijual secara umum dengan merk atau nama yang berbeda-beda. Selain itu obat kimiawi juga mempunyai bentuk yang bermacam-macam misalnya ada yang serbuk, pasta ataupun cair.
1. Penggunaan obat kimiawi
Jika anda ingin mengobati burung anda dengan menggunakan obat kimiawi maka ada baiknya supaya anda membaca terlebih dahulu mengenai aturan pakai yang tertera dalam kemasan dan ikuti secara disiplin.
Jangan pernah untuk mencoba bereksperimen untuk mengurangi atau menambah dosis yang sudah ditentukan kecuali jika sebelumnya anda sudah memiliki pengalaman atau pernah mendapat informasi yang bisa dipercaya dan pernah menerapkannya.

2. Gunakan  obat kimia sebagaimana peruntukannya
Hindari untuk mengobati burung dengan menggunakan obat kutu untuk hewan lain misalnya anjing. Hal ini karena konsentrasi zat beracun pada obat antikutu untuk hewan lain biasanya lebih besar daripada obat antikutu khusus burung.
Meskipun anda berusaha mengurangi dosisnya dengan cara mengira-ira hasilnya tetap saja akan berisiko dimana biasanya hal ini bisa menyebabkan burung menjadi kelenger dan kutu makin sulit dibasmi karena jadi lebih kebal.

Obat non-kimiawi
Obat non-kimiawi ada bermacam-macam, antara lain air rebusan daun sirih, air bekas cucian beras atau air rebusan buah jambe.
1. Air daun sirih
Bahan yang diperlukan adalah 7 lembar daun sirih dan air sebanyak 4 gelas atau 1 liter. Setelah itu rebus daun sirih dan air hingga warna air berubah menjadi hijau agak gelap.
Setelah itu angkat dan dinginkan. Kemudian semprotkan air daun sirih ini secara merata ke badan burung dengan menggunakan hairsprayer dan usahakan benar-benar bmasuk sampai ke bulub terdalam.
Sebaiknya pegang burung anda lalu mandikan burung anda secara langsung di tangan sehingga seluruh tubuh burung bisa terkena air sirih secara merata dan membasahi bulu namun memiliki resiko kecil untuk mengenai mata burung.
Setelah memandikan burung dengan menggunakan air rebusan daun dirih ,,tunggu sekitar 1-2 jam dan jangan dibilas dulu supaya kutu dan telor kutu benar-benar mati.

2. Air bekas cucian beras
Cara pengobatan yang menggunakan air bekas cucian beras hampir sama dengan cara pengobatan yang menggunakan air daun sirih.
Sebenarnya, air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung.
Jadi air bekas cucian beras hanya bersifat “merontokkan” atau melepaskan “pegangan” telor dan kutu pada bulu burung.
Setelah itu penggunaan air cucian beras harus disertai dengan upaya melepaskan kutu secara manual.
Atau alternatif lainnya anda bisa menggunakan air cucian beras dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar-benar efektif.

Sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/basmi-kutu-burung/10151274008394523
READ MORE - Kutu Burung

Burung Mematuki Bulunya Sendiri

Burung yang memiliki perilaku yang tidak normal biasanya menunjukkan gejala seperti mematuki bulunya sendiri.
Salah satu gejala perilaku yang tidak normal ini bisa disebabkan burung mempunyai gangguan kesehatan pada bulunya ataupun karena burung baru selesai mandi.
Burung yang mematuki bulunya sendiri bisa dikatakan masih normal jika baru saja selesai dimandikan karena pada saat itu burung sedang merapikan bulu-bulunya serta merias dirinya.
Sedangkan burung akan membuang bulu-bulu yang sudah dianggap tidak sehat ataupun jika bulu mengalami patah-patah.
Sedangkan burung yang mencabuti bulunya sendiri yang bisa dikatakan sebagai perilaku yang tidak normal bisa ditunjukkan dengan beberapa faktor diantaranya :
  • Kemungkinan burung anda berada di tempat dengan udara yang terlalu kering.
Untuk mengatasi hal ini cobalah untuk menyiram burung anda dengan menggunakan hand sprayer pada waktu udara panas selama dua hari sekali saja.
Anda bisa menyemprot burung beserta kurungannya namun usahakan untuk tidak membuat burung menjadi  ketakutan. Jadi lakukan penyemprotan secara halus dengan pelan-pelan seperti air hujan sepoi-sepoi basah.
  • Kemungkinan burung kesayangan anda kekurangan vitamin dan mineral, termasuk mineral oil.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memberikan vitamin dengan memasukkannya ke dalam air minum atau pakan burung tergantung dari bentuk vitamin dan mineral yang diberikan.
  • Kemungkinan burung anda terkena parasit seperti flea dan kutu mite.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa menyemprot burung secara hati-hati dengan  menggunakan insketisida yang mengandung bahan aktif pyrethrine.
  • kemungkinan kandang kurang mendapatkan sinar matahari dan ventilasi.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa mengupayakan untuk memperbaiki pemasukan sinar ultraviolet dan ventilasi yang cukup.
Lakukan keseluruhan cara mengatasi persoalan bulu dengan memperhatikan kandang, semprot, pemberian vitamin-mineral, pembasmian kutu, dan lain-lain. Secara simultan. Dengan demikian bisa diharapkan hasil yang maksimal.

Sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/jika-burung-mematuki-bulu-sendiri/10151274014559523
READ MORE - Burung Mematuki Bulunya Sendiri

Burung Macet Bunyi

Banyak sekali pertanyaan tentang mengapa burung cuma ngeriwik, atau bunyi cuma pagi hari, atau hanya gacor kalau di rumah tetapi tidak gacor di lapangan, atau sebaliknya cuma gacor di lapangan tetapi tidak gacor di rumah.
Sekali lagi ingin saya tekankan bahwa burung apapun yang gacor dalam “segala cuaca” adalah burung yang tidak sakit secara fisik ataupun mental. Berikut ini saya sebutkan sejumlah kondisi burung yang hanya ngeriwik atau hanya bunyi pada waktu dan tempat tertentu.
1. Burung hanya ngeriwik terus.Burung yang hanya ngeriwik biasanya adalah:
= Burung tua atau pun muda terutama tangkapan hutan. Sebab, meski muda, burung hasil tangkaran biasanya mau gacor. Mengapa? Burung hasil tangkaran besar di lingkungan manusia dan karenanya dia tidak ada kendala takut kepada manusia dan lingkungannya. Sedangkan burung tangkapan hutan, perlu penyesuaian yang lama dengan lingkungan manusia. Dia harus melalui proses penjinakan sehingga cepat beradaptasi.
Kalau Anda memelihara burung tangkapan hutan, kadang perlu waktu berbulan-bulan untuk membuat dia tidak takut lagi dengan manusia. Biasanya, setelah masa mabung barulah dia bisa beradaptasi. Syaratnya, selama waktu itu pula dia ditempatkan di tempat yang relatif ramai, dekat orang rumah berlalu lalang.
Jadi Anda jangan terlalu berharap bahwa burung hasil tangkapan hutan mau gacor dalam waktu singkat sekitar 1-2 bulan. Perlu berbulan-bulan sampai benar-benar tidak takut dengan lingkungan manusia. Dengan demikian, burung yang ngeriwik terus sebenarnya adalah burung yang tidak sehat secara mental, atau mentalnya masih tertekan, dalam hal ini oleh lingkungan yang sama sekali asing bagi dia.
Burung memasuki masa mabung. Burung mabung biasanya hanya ngeriwik-ngeriwik atau bahkan hanya diam sama sekali. Cek saja kalau burung Anda tiba-tiba tidak gacor, ada kemungkinan memasuki masa mabung. Ada bulu-bulu halus mulai berjatuhan.
Burung habis mabung, biasanya juga cuma ngeriwik. Dia tidak mau gacor sebagaimana ketika bekum mabung. Hal itu disebabkan, masa rekondisi pasca mabung memang memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Tentu hal ini tidak berlaku untuk burung-burung tertentu, yang bahkan dalam kondisi mabung masih tetap gacor. Artinya, secara umum, burung yang baru saja mabung sebenarnya adalah burung yang tidak atau belum sehat secara fisik. Untuk mempercepat kesehatannya pulih, pastikan saja kecukupan nutrisinya.
Burung yang kalah setelah diadu, biasanya juga hanya ngeriwik-ngeriwik terus tidak mau lagi gacor. Kalau hal itu terjadi pada burung Anda, maka burung Anda perlu dikarantina. Sampai kapan? Kadang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memulihkannya, atau biasanya setelah melewati lagi masa mabung. Selama perawatan, Anda jugta perlu memperhatikan kecukupan pakan dan gizinya.
2. Burung hanya gacor pada waktu tertentu.
Ada burung tertentu yang hanya gacor pada pagi hari sementara sisa waktu selanjutnya hanya ngeriwik, atau gacor hanya malam hari, dan sebagainya. Hal itu biasanya berlaku pada burung-burung yang sebenarnya sudah tidak takut lingkungan tetapi belum fit secara fisik, dan bisa juga karena tidak atau belum birahi sepenuhnya. Burung yang birahi, biasanya gacor sepanjang hari. Tentu dalam hal ini Anda harus mengusahakan bagaimana agar burung tersebut bisa birahi.
Burung-burung muda juga punya kebiasaan hanya gacor pada waktu tertentu. Dengan demikian, ini hanya masalah waktu yang menuntut Anda untuk bersabar.
3. Burung hanya gacor di tempat tertentu.
Burung yang hanya gacor di rumah tetapi tidak di arena lomba biasanya disebabkan oleh kondisi tidak fit atau bisa juga karena tidak terbiasa diadu dalam keramaian. Dengan demikian, perlu dilihat dan dikondisikan fisiknya sehingga benar-benar fit dan sementara itu juga dilatih secara rutin tetapi terukur kalau Anda memang pengin punya burung yang mau dan terbiasa gacor di arena lomba atau di keramaian.
Burung yang hanya gacor di arena lomba tetapi tidak gacor di rumah. Burung seperti ini biasanya disebabkan oleh kondisi kurang birahi. Dalam kondisi seperti itu, burung hanya birahi ketika dirangsang oleh datangnya “musuh” atau “pesaing” yakni burung lain. Semetara kalau di rumah, di mana tidak ada musuh, dia tidak bersemangat untuk bersuara. Tingkatkan birahinya, itu salah satu kuncinya.

sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/penyebab-burung-macet-bunyi/10151590695044523
READ MORE - Burung Macet Bunyi

Tanda-tanda Burung Sakit

Sebagian besar burung memiliki perilaku unik, yaitu seringkali memperlihatkan dirinya sehat, meski sebenarnya dalam keadaan sakit, sebagaimana terungkap dalam berbagai hasil penelitian di dalam dan luar negeri.  Hal ini dimaksudkan untuk mengelabuhi burung lain, baik sejenis maupun berbeda jenis, agar tak diganggu, diserang, atau dimangsa. Karena itu, kita sering terlena melihat burung yang sepertinya sehat, dan menganggapnya sehat, sehingga tahu-tahu sudah parah.
Namun, dalam batas-batas tertentu, ketika kondisinya makin memburuk, burung tidak sanggup lagi menyembunyikan penyakitnya. Pada titik ini, burung (terutama jenis kecil) biasanya menjadi sangat tertekan.
Itu sebabnya, sangat penting bagi pemilik dan penangkar untuk selalu memantau kesehatan burung, minimal dua kali sehari, agar bisa melihat kemungkinan adanya tanda-tanda sakit pada burung Anda. Ada beberapa tanda yang bisa diamati, antara lain :
  • Perubahan aktivitas / perilaku sehari-hari
  • Perubahan warna, volume, dan kepekatan kotoran
  • Perubahan penampilan kepalanya
  • Perubahan pada bulunya
  • Perubahan pada paha atau kaki
  • Perubahan pada pernafasan
  • Perubahan pola makan / minum dan pencernaan
Satu gejala klinis belum tentu bisa langsung disimpulkan bahwa burung menderita penyakit tertentu. Sebab ada beberapa penyakit dengan gejala klinis yang serupa. Jadi, harus dilihat beberapa gejala klinis lainnya, untuk memastikan burung mengalami penyakit tertentu.
Artikel ini dimaksudkan untuk memudahkan sobat kicaumania dalam mendeteksi kondisi kesehatan burung sejak dini. Sebagian besar materi artikel bersumber dari tulisan Dr Forster dan Smith, pakar kesehatan hewan, yang pernah dimuat di birdchannel.com dengan judul “Signs of Disease and Illness in Pet Birds: How You Know if Your Bird is Sick”. Kicau mania melakukan beberapa penambahan data dari sumber lain.

Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan aktivitas dan perilaku :
  • Nyekukruk, tubuh terlihat lemah, malas bergerak, atau gerakannya tidak aktif seperti biasanya. Gejala ini umum dijumpai pada burung sakit setelah stadium awal, dan biasanya muncul pada sebagian besar penyakit yang berkaitan dengan pencernaan, pernafasan, dan bulu.
  • Bulu selalu acak-acakan, dan burung makin jarang bersolek.
  • Sering mematuki bulu-bulunya atau kulit tubuhnya, atau badannya.
  • Sayapnya sering terkulai.
  • Kepala sering disembunyikan di bawah sayap dalam posisi berdiri dengan dua kaki
  • Sering berjalan melingkar.
  • Sering turun dari tangkringan, kemudian duduk di dasar sangkar.
  • Ngeruji, dengan paruh yang sering terbuka.
  • Jika di kandang aviary, burung sering memilih bertengger di dahan paling rendah.
  • Kehilangan keseimbangan, berjalan tertatih-tatih, atau sering jatuh dari tenggeran.
  • Tubuhnya terlihat gemetar, bahkan terkadang kejang-kejang.
  • Ada benjolan atau pembengkakan di bagian tubuhnya.
  • Sering diganggu burung lain (khusus kandang aviary).
  • Mata kusamnya, cekung, atau bisa juga mengalami perubahan warna.
  • Bau tubuh burung maupun kotorannya tidak seperti biasanya.
  • Kualitas suara menurun atau berubah, dan mulai malas bunyi.
  • Matanya sering tertutup, atau setengah tertutup
  • Kurang merespon rangsangan
  • Perubahan kepribadian. Burung yang jinak menjadi agresif, atau bisa juga burung yang semula agresif menjadi diam saja ketika dipegang.
  • Berperilaku seperti anakan burung, yaitu sering meminta makanan.
Satu gejala saja harus diwaspadai dan diantisipasi. Bagi penangkar, apalagi komoditas yang diternak berharga mahal (lovebird, murai batukenari, macaw, dan sebagainya), dianjurkan selalu konsultasi dengan dokter hewan terdekat. Setiap ekor burung (apalagi burung indukan) merupakan aset Anda, sehingga harus dijaga dan seyogianya disediakan anggaran khusus untuk kesehatannya.
Dari gejala umum yang terlihat pada perubahan perilaku / sikap tersebut, kita akan menelisik tanda-tanda burung sakit dari perubahan di beberapa bagian tubuhnya dan / atau sesuatu yang keluar dari tubuhnya (kotoran, lendir, darah, dan sebagainya).

A. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan warna, volume, dan kepekatan kotoran :
Sebelumnya perlu dijelaskan, kotoran burung terdiri atas tiga komponen, yaitu :
  • Feces : warna tergantung pakan yang dikonsumsi
  • Urine : cairan transparan (tak berwarna)
  • Asam urat (urates) : bercak putih yang menempel pada feces
Berikut ini tanda-tanda burung sakit yang terlihat dari perubahan kotorannya :
  • Warna feces berubah dari biasanya, ketika Anda tak mengubah menu makanannya.
  • Urine memiliki warna,
  • Asam urat tidak lagi berwarna putih.
  • Jika kotoran mengandung banyak air (peningkatan urine), kotoran sangat lembek (diare), atau kotoran mengeras (sembelit), semuanya menunjukkan adanya gangguan kesehatan pada burung.
  • Pada kotoran terdapat darah.
  • Dalam kotoran burung terdapat pakan yang tak tercerna / tercerna sebagian.
  • Perubahan jumlah dan / atau ukuran kotoran.
  • Peningkatan asam urat.

B. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan penampilan kepalanya:
  • Keluar sesuatu di sekitar mata dan / atau nares (lubang hidung). Biasanya berupa cairan / lendir.
  • Sering menyipitkan mata, mata terlihat setengah tertutup, atau mata sering terpejam.
  • Permukaan paruh terkelupas, atau pertumbuhan paruh sangat cepat.
  • Paruh menjadi hitam dan tipis (biasanya terjadi pada kakatua dan burung paruh bengkok lainnya, dan merupakan gejala dari penyakit PBFD / Psittacine Beak and Feather Disease).
  • Kepala burung terlihat tidak simetris lagi antara sisi kiri dan sisi kanan. Misalnya salah satu sisi kepala mengalami pembengkakan.
  • Daerah di sekitar mata memerah, atau bisa juga bulu-bulu di sekitar mata tanggal.
  • Terjadi perubahan warna pada paruhnya.
  • Kepala burung sering berkedut.
  • Burung sering menggeleng-gelengkan kepalanya.

C. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan bulunya :
  • Bulu acak-acakan.
  • Bulu rusak, bentuk bulu berubah (makin banyak yang melengkung), struktur bulu di setiap helai atau beberapa helai tidak lengkap, serta bulu lepas (rontok) dari tubuhnya.
  • Burung makin jarang bersolek.
  • Bulu terlihat basah, banyak bercak, atau kusut bulu di kepala, kloala (vent), atau daerah lain
  • Bulu kusam.
  • Rontok bulu sebelum waktunya, sehingga burung menjadi botak.
  • Burung sering mencabuti bulunya sendiri.
  • Terjadi perubahan warna bulu, baik pemudaran maupun perubahan warna.

D. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan paha atau kaki :
  • Salah satu atau kedua kaki pincang.
  • Kedua kaki tak mampu mendukung tubuhnya.
  • Kulit mengelupas, kulit mengeras, hingga warna kaki berubah dari biasanya.
  • Pertumbuhan kuku abnormal.
  • Posisi kaki bergeser (bisa karena keseleo atau cedera lainnya).
  • Kaki dan sendi kaki mengalami pembengkakan.
  • Muncul benjolan / lesi pada kaki.

E. Tanda-tanda burung sakit dilihat dari perubahan pada pernafasannya:
  • Burung sulit bernafas.
  • Burung sering bernafas dengan paruh terbuka.
  • Bulu ekor naik-turun saat bernafas.
  • Burung beberapa kali terlihat bersin, atau bisa juga sering bersin.
  • Keluar cairan dari lubang hidung atau nares.
  • Nafasnya berbunyi, biasanya terdengar jelas di malam hari.
  • Burung terlihat susah bernafas saat menjalani latihan fisik (exercise), dan sering tidak mampu lagi terbang meski sudah anda ganggu dengan berbagai cara. Ini biasanya terjadi pada burung yang sering di kandang umbaran.
  • Burung mengalami perubahan suara / nyanyiannya (bertambah buruk), makin malas bunyi, sampai akhirnya macet bunyi.

F. Tanda-tanda burung sakit dilihat pada perubahan pola makan / minum dan pencernaan :
  • Nafsu makan mengalami peningkatan atau penurunan secara tiba-tiba, tanpa Anda memberikan perlakuan khusus.
  • Konsumsi air minum mengalami peningkatan atau penurunan secara tiba-tiba.
  • Burung muntah atau regurgitasi.
  • Mengalami kesulitan saat hendak buang kotoran maupun bertelur.
  • Diare (kotoran burung sangat cair)
  • Pembengkakan di bagian atas kepala.
  • Berat badan menurun drastis, sampai tulang dadanya terlihat menonjol alias dada nyilet (prominent keel).
  • Mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
  • Tidak mampu mengambil makanan.
  • Ada tonjolan di daerah sekitar kloaka (vent).

G. Burung mengalami cedera
Selain tanda-tanda di atas, burung juga bisa mengalami gangguan kesehatan akibat cedera, seperti luka bakar, luka gigitan, pendarahan, terluka akibat menabrak jeruji atau dinding kandang, dan lain sebagainya.

sumber:
 https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/cara-mengetahui-burung-sakit/10151590727059523
READ MORE - Tanda-tanda Burung Sakit

Pengkerodongan Burung


Menutup sangkar burung atau biasa disebut dengan mengerodong ternyata bukan hanya berfungsi untuk pemanis sangkar ataupun untuk menahan angin.
Masih ada banyak manfaat lain yang bisa anda didapatkan, baik untuk burung yang akan ikut lomba ataupun untuk burung rumahan.
1. Mencegah resiko masuknya serangga ataupun nyamuk yang bisa menggigit burung yang bisa mengakibatkan radang pembengkakan bahkan kematian.
2. Burung bisa beristirahat dengan lebih tenang di malam hari karena burung merasa lebih nyaman.
3. Kerodong burung bisa melindungi burung dari tiupan angin kencang.
4. Burung merasa lebih nyaman dalam suatu perjalanan jika dibawa ke tempat lain.
5. Burung yang mabung atau ngurak menjadi lebih nyaman dan hangat. Selain itu bisa menghindari kemungkinan bulu-bulu rontok yang beterbangan.
6. Bisa mencegah burung mengalami kalah mental karena burung tidak bisa berhadapan dengan burung lain yang masih sejenis.
7. Kerodong burung bisa menjadi hiasan yang indah jika digantungkan di depan rumah terutama jika memiliki bahan dan corak yang indah.

Tips menggunakan kerodong:
1. Supaya burung tidak mudah terluka saat burung ngelabak dan paruh tidak melewati jeruji maka anda bisa  menggunakan kerodong pas tepat menempel di dinding sangkar.
2. Jika burung baru saja diturunkan dari jemuran maka sebaiknya anda tidak langsung mengerodongnya, melainkan angin-anginkan terlebih dahulu di tempat yang sejuk.
3. Sebaiknya gunakan kerodong yang berwarna netral. Pada malam hari anda bisa menggunakan kerodong yang berwarna gelap sedangkan untuk siang hari menggunakan kerodong yang berwarna terang.
Jika anda menggunakan kerodong yang berwarna gelap hal ini bisa membuat sangkar menjadi hangat karena kerodong ini bisa menyerap panas.
Sedangkan kerodong yang berwarna terang bisa memantulkan sinar matahari sehingga suhu di dalam sangkar cenderung menjadi lebih dingin.
4. anda bisa menggunakan kerodong yang berwarna gelap untuk burung yang giras atau burung muda hutan. Setelah itu secara bertahap anda bisa menggunakan kerodong transparan supaya burung bisa menjadi lebih jinak.
Krodong yang agak tembus cahaya akan membuat burung menjadi lebih terbiasa untuk dikerodong tapi tidak grabak-grubuk.
5. Untuk sementara waktu usahakan untuk tidak langsung mengerodong burung di tempat yang gelap, namun secara bertahap setelah burung sudah bisa beradaptasi dan tidak grabak-grubuk lagi, baru setelah itu anda bisa mengerodongnya di tempat yang agak gelap.

Tips Memilih Kerodong Burung
Setiap kerodong harus bisa memenuhi beberapa persyaratan dan tidak semua kerodong layak digunakan untuk mengerodong burung.
Supaya burung bisa menjadi lebih tenang dan merasa terlindung serta tetap bisa menikmati sirkulasi udara dengan baik maka anda harus bisa memilih kerodong burung yang tepat.
1. Kerodong yang baik adalah yang terbuat dari bahan yang tipis dan bukan yang terbuat dari kain berserat rapat sehingga sinar dari luar masih bisa masuk kedalam dan burung juga masih bisa melihat makan dan minumaannya serta situasi di luar sangkar dengan baik.
2. Kerodong  yang terbuat dari bahan yang tebal hanya akan membuat ruangan di dalam sangkar menjadi gelap, sehingga burung akan lebih sering untuk istirahat dan malas makan karena tidak bisa melihat apa-apa di sekelilingnya.
Jika dibiarkan dalam jangka panjang hal ini bisa membuat burung menjadi malas berbunyi dan kondisi kesehatan burung akan menurun.
3. Warna kerodong juga berpengaruh pada burung, pilih warna yang tidak terlalu menyolok atau gelap.
Warna yang selama ini disenangi burung adalah yang soft, seperti hijau muda, kuning muda, biru muda atau warna lain yang yang tidak terlalu kontras.
4. Pilih kerodong yang pas buat kandang burung, yang bahannya tidak berkibar atau berumbai untuk mencegah tersangkutnya rumbai di tempat pakan atau minuman, juga mencegah rumbai tersebut menyangkut di pintu kandang yang memungkinkan burung lepas.
5. Jika musim panas gunakan krodong dengan bahan yang tipis dan untuk musim hujan pilih yang agak berbahan tebal.

sumber:
https://www.facebook.com/notes/kicau-mania/manfaat-mengerodong-burung/10151273944959523
READ MORE - Pengkerodongan Burung

Arti Huruf "f" pada Kenari

Anda pasti sering  mendengar istilah-istilah tentang kenari lokal, impor, AF, F1, F2 dan seterusnya. Beberapa penghobi masih bingung dengan istilah “F” di sini. Istilah “F” ini secara kasar dapat dikatakan sebagai “keturunan”. Bila “F1” ya berarti “keturunan kesatu”, bila “F2” berarti “keturunan kedua”, demikian pula selanjutnya. Tetapi lain lubuk lain belalang, demikian pepatah berkata, di daerah lain “F2” mewakili kenari hasil perkawinan F1 dengan F1. Di Yogyakarta pada khususnya “F2” berarti kenari hasil perkawinan F1 dengan jenis indukan F1 tersebut. Misalnya betina F1, hasil perkawinan Yorkshire jantan dengan betina lokal. 
Kalau kita mengawinkan F1 jantan dengan F1 betina maka kita lihat anakannya ada yang besar dan ada pula yang kecil. Hal ini dikarenakan F1 bukanlah Final Strain! bagaimana orang Amerika menemukan jenis kenari baru yang mereka sebut American Singer Canary, hasil dari persilangan antara Border dan Harzer. Menciptakan jenis baru yang cocok di Indonesia  saya rasa sangatlah penting (bagi para peternak dan kenari mania di Indonesia ).  Tentunya yang Final Strain, yang bila dikawinkan dengan sesama jenisnya akan menghasilkan anakan yang bodinya seimbang antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh kenari Yorkshire, bila dikawinkan dengan sesama Yorkshire maka akan dihasilkan Yorkshire yang ukuran bodinya telah dapat ditentukan.
 
Di lomba Indonesia dewasa, lagu yang indah, volume yang keras, panjang napas yang mendukung, gaya yang menawan dan kerajinan bernyanyi merupakan tuntutan penilaian juri. Kenari yang masuk ke jenis lomba Indonesia tidaklah harus  berukuran BESAR, karena pengalaman mengatakan burung yang besar kurang rajin bernyanyi. Sedangkan burung yang kecil kurang menawan dilihat dan para papburi mania menghakimi volumenya kalah dengan jenis yang lebih besar. Sehingga harusnya kenari ideal Indonesia adalah antara kenari jenis kecil dan jenis besar. Kita ketahui jenis kecil terbagi dari colorbred canary (masyarakat menyebutnya kenari holland), Waterslager, Harzer, Lizard, Gloster, Taiwan, Fusan (Cina). Jenis besar dapat dikatakan terdiri dari: Yorkshire, Crested, Lancashire, Norwich, Border, Scotch Fancy, Belgi Bossu. Selain itu terdapat jenis Frill atau bulu balik dan variannya yang antara lain: Parisian Frill, Paduan Crested Frill, Fiorino, North/South Dutch Frill. Serta jenis-jenis kenari yang jarang atau belum dikenal masyarakat kita seperti Munchener, Japan Hoso dan lain-lain. Dari gambaran jenis-jenis kenari di atas maka dapat ditarik perkataan bahwa jenis kecil akan disilangkan dengan jenis besar, kita sudah dapat membaca jenis apa yang akan disilangkan, mengambil keunggulan ini untuk menutup kelemahan ini, dan lain-lain. Yang menjadi kebingungan saat ini adalah jenis apa yang harus disilangkan? Tentunya hal ini akan terjawab dengan eksperimen, teknik try and error harus dilakukan karena bukankan berbuat salah adalah manusiawi.
Pasti masih banyak diantara anda yang masih kurang paham, apa itu kenari AF? Apa itu kenari F1? Dan apa yang dimaksud kenari F1, F2 dan F3? Apa perbedaan kenari AF,F1,F2 dan F3?
Pertama yang perlu kita pahami mengenai "F" sendiri bisa diartikan sebagai keturunan. Jika demikian F1 berarti merupakan keturunan ke 1 sedangkan F2 adalah keturunan ke 2 dan begitu seterusnya. Namun tidak semua keturunan yang dihasilkan oleh sepasang indukan kenari dapat dikatakan demikian, simbol "F" ini dapat digunakan jika hasil keturunannya di dapat dari persilangan kenari, yang  berasal dari perkawinan silang antara kenari dengan jenis yang berbeda.
Jika dimulai dari hukum dasar maka “F” ini sebenarnya berasal dari hasil perkawinan antara 1 pasang indukan. Jadi mungkin gambarannya adalah begini
P (parental) x P (parental) = F1 (ini berlaku dalam sistem hybrid ataupun perkawinan sesama jenis).
Dari teori diatas dapat diturunkan lagi menjadi sebuah "Family Tree" yang berasal dari indukan sesama jenis (misal yorkshire x yorkshire) ataupun beda jenis (misal yorkshire x lizard, waterslager x blackthroat) sehingga menghasilkan F1 atau keturunan pertama. Tentu saja F1 dari dua contoh perkawinan tersebut menghasilkan sifat genetika yang berbeda. Secara umum F2 akan membawa sifat yang lebih random dalam perkawinan hybrida.
Namun istilah F sendiri masih terbilang rancu dan kurang spesifik dalam ranah peternakan kita sehingga kadang membuat orang bingung. Misalnya saja F1 dihasilkan dari perkawinan antara kenari yorkshire dengan kenari lokal dan F2 dihasilkan dari perkawinan kenari yorkshire dengan F1.
Perkawinan kenari yorkshire dengan kenari lokal (kenari besar dengan kenari kecil) menghasilkan F1. F2 dihasilkan dari perkawinan antara kenari yorkshire (indukan dari F1) dengan kenari F1.
Hasil dari perkawinan antara kenari F2 dengan kenari indukan kenari F1 menghasilkan keturunan ke 3 atau yang disebut dengan F3. Sumber lain mengatakan bahwa kenari F3 dapat dihasilkan dari perkawinan sesama keturunan F2
F4 dihasilkan dari kenari F3 yang dikawinkan dengan salah satu induk dari F2
Keturunan F4 jika dikawinkan dengan sesama keturunan F4 akan menghasilkan F5. Keturunan ke 5 atau F5 bisa juga dihasilkan dari perkawinan antara F3 dan F4
Jika keturunan F5 dikawinkan dengan induk dari keturunan F4 maka akan menghasilkan F6 dan inilah yang disebut sebagai fixed strain
Sebagai tambahan, jenis keturunan yang sering disebut AF sebenarnya asing ditemui dalam istilah biologi dan bahkan mungkin tidak ada. Namun sudah terlanjur beredar umum dan setidaknya perlu dijelaskan bahwa kenari AF dihasilkan dari keturunan Filial F1/F2/F3 (bukan jenis fixed strain) dikawinkan dengan kenari lokal atau kenari non fix strain dalam 3 tingkatan ke depan. Dengan kata lain perkawinan sesama non fix strain akan menghasilkan keturunan yang disebut AF.
Catatan: (indukan tidak hanya/harus dari kenari yorkshire saja melainkan dari semua jenis kenari, semisal: lanchasire, border, roller, gloster dll dengan acuan rumus keturunan yang sama pula). Selain itu untuk menciptakan jenis baru tidak hanya mengacu hanya sampai F6 saja melainkan tergantung dari target dan variabelnya.
Fixed strain sendiri dijelaskan sebagai suatu sifat permanen yang melekat pada kenari. Dengan fixed strain ini maka akan didapat sifat-sifat permanen yang meliputi volume suara, bentuk dan warna. Jika selama ini kita sering mendapati kenari F1 dengan postur yang berbeda-beda itu dimungkinkan karena belum adanya fixed strain.
Final Strain,  Static Strain dan Degradation
 
Anggap saja kita berandai-andai seperti ini, jika yorkshire dikawinkan dengan lokal (ys x lokal) maka sebutan yang umum untuk hasil keturunannya adalah F1 ys. Kita berandai bahwa F1 ys ini mewarisi 50% sifat dari ys dan selanjutnya F2 mewarisi 70%-75% sifat ys sedangkan F4 mewarisi lebih dari 90% sifat ys. Kita akan mendapat static strain atau jenis statis jika perkawinan sesama F4 terjadi atau dengan kata lain F4 x F4. Jika F6=final strain maka dengan kata lain F6 itu bisa disebut sebagai jenis baru kenari.
Dalam perkembangannya peternak sering mengawinkan secara monohibrid yang misalnya saja F1 dikawinkan dengan F1. Adapun keterangan untuk menanggapi hal tersebut
Jika F1 x F1 maka istilah umumnya anakannya akan disebut AF dimana hereditas fenotipe dari indukannya akan berkurang.
Jika F1 disilangkan dengan lokal maka istilah keturunannya akan disebut sebagai lokal super dimana degradasi sifat dari indukannya akan semakin terlihat.
Jika lokal super disilangkan dengan lokal maka anakannya akan disebut sebagai lokal.
 
Dilema Nama Keturunan Perkawinan Kenari
Saat ini yang menjadi banyak perdebatan adalah soal perkawinan monohibrid dimana sesama kenari yang belum final strain dikawinkan. Misalnya saja tentang masalah nama dari keturunan F1 x F1, beberapa pendapat mengemukakan bahwa hasil dari perkawinan itu disebut AF. Dengan kata lain perkawinan sesama jenis non fix strain disebut AF. Asumsi ini diperkuat dengan teori gen hereditas fenotipe yang semakin luntur jika sesama non fix strain dikawinkan, selain itu filial dari fixed strain (contoh yorkshire) (F)  yang berada di depan biasanya adalah sebagai pengangkat pamor dan dianggap lebih tinggi. Namun beberapa sumber juga mencatat bahwa F1 x F1 disebut F2, ini didasarkan pada F yang berarti Filial bersifat turun temurun, terus mana yang benar?
Beberapa peternak senior mengatakan, janganlah kita terlalu mempermasalahkan hal ini sebab di Indonesia sendiri masih dalam taraf setengah jalan yang artinya untuk menamai keturunan tersebut diperlukan pembuktian rantai keturunan secara rinci dan detail seperti halnya di luar negeri. Adapun beberapa asumsi dan kerancuan yang teramat sangat membingungkan yang berkembang di kalangan peternak dan penghobi, contohnya adalah seperti ini:
F1 x F1 = AF11. Ini dikarenakan F belum merupakan final strain sehingga asumsinya adalah hasil perkawinan tersebut disebut AF. Angka sebelas/11 menunjukkan bahwa itu adalah hasil perkawinan antara sesama keturunan pertama. Jadi F2 x F2 = AF22 dst.
Kenari disilangkan dengan blacktroat sehingga anakannya disebut blacken, kenapa tidak biasa disebut sebagai F1? ini dikarenakan karena pada perkembangannya peternak sering menyilangkan kenari yang sudah fixed strain ataupun belum fix strain dengan blackthroat. Jika F1 ys x blackthroat maka anakannya akan disebut apa?
Mengawinkan sesama kenari yang belum fix strain namun berbeda jenis. Misalnya saja hasil perkawinan antara yorkshire x lokal dikawinkan dengan hasil perkawinan lizard x waterslager, disebut apakah anaknya?
F1 ys x lizard, anakannya disebut apa?
Ys x lokal = F1 lokal?
Setiap peternak memberi nama keturunannya dikarenakan untuk membuktikan silsilah dari keturunan tersebut. Jika kita adalah seorang peternak yang menekuni bidang fix strain maka bisa jadi kita bisa membuktikan rantai regenerasi secara rinci, namun jika tidak maka asumsi yang beredar di masyarakat sekarang toh tidak seratus persen salah. Jadi setiap peternak wajib mempertanggungjawabkan hasil dari ternakannya yang kemudian dapat menunjukkan mana indukannya. Karena kita selama ini mengacu kepada pendekatan gen dominan dari indukan fixed strain maka dalam perjalanannya jika menyilangkan sesama non fixed strain akan terjadi kerancuan yang telah kita alami sekarang.
Jadi akan lebih baik kita melihat secara nyata tentang masalah kualitas si burung itu sendiri yang meliputi postur, suara dan karakter.
 
sumber:
 
READ MORE - Arti Huruf "f" pada Kenari

Wednesday, August 28, 2013

Penangkaran Gelatik Wingko

CARA MENANGKAR GELATIK WINGKO 
Dalam penangkaran gelatik wingko dibutuhkan sepasang burung yang sudah mencapai umut dewasa kelamin. Burung jantan sebaiknya berusia lebih dari 1,5 tahun, sedangkan betina sekitar 1 tahun. Untuk mengetahui bagaimana membedakan jenis kelamin burung jantan dan burung betina, silakan perhatikan dulu gambar berikut ini :
Burung gelatik wingko jantan ( kiri ) dan gelatik wingko betina ( kanan ) 













Burung gelatik wingko jantan (kiri) dan  betina.

Apa yang Anda lihat pada gambar di atas? Burung gelatik wingko jantan memiliki garis hitam yang tegas, lebar, dan memanjang hingga ke daerah sekitar kloaka (vent). Makin dewasa, makin tebal pula garis hitam tersebut. Sedangkan gelatik wingko betina memiliki garis hitam yang sempit (tidak lebar), dengan warna hitam yang agak memudar, dan garis tersebut cenderung putus-putus. Penampilan burung muda (jantan dan betina) mirip dengan gelatik wingko betina dewasa.
Penjodohan burung
Setelah mendapatkan sepasang gelatik wingko yang dewasa, tahap berikutnya adalah perjodohan. Perjodohan bisa dilakukan dengan cara menempelkan kedua sangkar burung jantan dan burung betina selama beberapa hari. Jika beberapa hari kemudian mereka terlihat saling mendekati, atau terkadang saling mengejar, maka sudah waktunya untuk menyatukan mereka ke dalam kandang penangkaran.
Kandang penangkaran
Gelatik wingko
Gelatik wingko di kandang aviary

Untuk menangkar gelatik wingko, Anda bisa menggunakan kandang aviary, kandang soliter, atau sangkar harian. Untuk kandang soliter, Anda bisa menggunakan kandang penangkaran kenari. Jika menggunakan sangkar harian, kotak sarang bisa diletakkan di dalam maupun di luar sangkar. Apabila menggunakan kandang aviary, kotak sarang bisa diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Kotak sarang yang digunakan mirip dengan kotak sarang yang digunakan dalam penangkaran lovebird atau parkit, yaitu berbentuk glodok dengan lubang kecil yang sesuai ukuran tubuhnya yaitu 2,5 – 3,5 cm sebagai pintu masuk dan keluar.
Bahan untuk membuat sarang antara lain serat nanas, kapas, rumput, rambut, bulu, wol, dan sebagainya. Sebagian bahan dimasukkan ke dalam kotak sarang, sedangkan sisanya diletakkan di dasar kandang untuk memancing naluri indukan di awal masa reproduksi.
Meski posturnya mungil, gelatik wingko ketika sedang berkembang biak akan berubah menjadi sangat agresif. Jadi sangat dianjurkan untuk tidak menggabungkan pasangan gelatik wingko dengan burung sejenis, atau burung jenis lain, dalam satu kandang penangkaran.

Kotak sarang yang digunakan
 Model kotak sarang dalam penangkaran gelatik wingko.

 Setelah induk betina bertelur sebanyak 4 –  7 butir, burung jantan akan berjaga di luar sarang, atau mencari  dan memberi pakan kepada burung betina yang sedang mengerami telur. Selama itu pula, pakan yang diberikan harus full serangga seperti jangkrik berukuran kecil dan ulat hongkong. Berikan pakan tersebut secara ad libitum (tanpa batasan). Jadi burung bisa mengkonsumsi serangga sebanyak yang ia mau.
Setelah dierami induk betina selama 12 – 15 hari, telur-telur akan menetas menjadi piyikan. Pada tahapan ini, kedua induk akan merawat dan memberi makan anak-anaknya. Pada masa itu pula, kedua induk akan bergotong-royong mengeluarkan kotoran dalam sarang, agar anak-anaknya merasa nyaman dan sarang bisa terhindar dari parasit atau bakteri.
Burung gelatik dikenal sangat menjaga kesehatan anak-anaknya. Ini terbukti dari penelitian di mana burung dari jenis ini juga menyimpan puntung rokok di dalam sarangnya, guna mencegah parasit masuk ke sarang mereka.
 Indukan betina yang sedang mengerami telurnya (kanan) jumlah telur rata-rata adalah 7 butir telur
Induk betina sedang mengerami telur (kanan), yang berjumlah 4 – 7 butir.
Perjalanan anakan dari usia 10 hari sampai usia 15 hari
Perkembangan anakan gelatik dari usia 7 hari sampai 14 hari.

Setelah berusia 16 – 22 hari, burung muda mulai meninggalkan sarangnya, meski belum mampu mencari makan sendiri. Namun beberapa hari kemudian, biasanya umur 25 hari, mereka sudah bisa mandiri dan bisa dipisahkan dari kedua induknya.
Gelatik wingko dikenal sangat produktif. Sekitar 1 minggu setelah anak-anaknya mandiri, induk betina akan bertelur lagi. Tetapi kondisi tubuh indukan sebenarnya mulai melemah. Karena itu, lebih dianjurkan untuk memisahkan kedua induk selama 1-2 hari, tetapi sangkar keduanya tetap didekatkan.
Saat itulah kedua induk perlu diberi suplemen untuk mengembalikan kondisi tubuhnys, sekaligus untuk meningkarkan fertilitas dan daya tetas. Masa istirahat 1-2 hari bagi kedua induk bisa dimanfaatkan untuk membersihkan kandang penangkaran, termasuk kotak sarang. Bahan sarang yang lama sebaiknya dibuang, diganti dengan bahan sarang yang baru.
Setelah kondisinya kembali membaik. Burung bisa disatukan kembali dalam kandang penangkaran. Karena selama masa istirahat burung tetap berdekatan, maka tidak diperlukan proses penjodohan ulang. Seminggu setelah kumpul bareng, biasanya induk betina akan bertelur kembali. Demikian seterusnya.
1


sumber:
http://omkicau.com/2013/05/16/selamatkan-gelatik-wingko-melalui-penangkaran/






READ MORE - Penangkaran Gelatik Wingko

Perbedaan Jantan dan Betina Burung Gelatik Wingko

Membedakan burung gelatik jantan dan betina ketika masih muda memang agak sulit, karena keduanya memiliki kemiripan satu sama lainnya (monomorfik). Tetapi jika sudah dewasa, kita bisa membedakannya dari garis hitam di dada yang menuju perutnya.
Dalam hal ini, burung jantan memiliki garis hitam yang  terlihat lebih tebal serta menyambung hingga daerah sekitar kloaka atau pangkal ekor. Sedangkan pada betina, garis hitam terlihat lebih tipis, dengan beberapa bagian yang terputus-putus hingga perutnya.
GELATIK WINGKO JANTAN
GELATIK WINGKO JANTAN
READ MORE - Perbedaan Jantan dan Betina Burung Gelatik Wingko

Monday, August 26, 2013

Memilih Bakalan Cendet Yang Berkualitas

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih bakalan cendet yang berkualitas, diantaranya :
1.  Berkelamin jantan, ciri-ciri burung cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
2.  Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, besar dan pipih. Paruh bagian bawah cenderung lurus bagian atas tidak terlalu bengkok atau mbetet.. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata kalau bisa lubangnya lebar kalau dilihat dari samping tembus. Ini diyakini memiliki volume suara yang keras.
3.  Kepala besar dan papak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
4.  Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur panjang, badan dan ekor serta kaki yang serasi dan berdiri tegak.
5.  Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat.
6.  Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri burung cendet yang bermental baik.
sumber:
 
READ MORE - Memilih Bakalan Cendet Yang Berkualitas

perawatan cendet harian

1. Jam 06.30 Burung dikeluarkan dari dalam rumah, kemudian buka krodong. Biarkan bunyi sampai jam 07.00. Kemudian baru dimandikan (disemprot).
2. Setelah dimandikan berikan jangkrik 10 ekor dan telor semut (kroto) secukupnya (1 sendok makan) itu sudah cukup, lalu dijemur hingga jam 12.00 siang. Setelah itu ambil kandang dan biarkan dulu dianginkan di teras rumah lebih kurang 15 menit. Kemudian tutup kandang dengan kerodong.
3. Jam 15.00 sore kandang burung kembali di buka kerodongnya dan langsung dijemur. Lantas burung dimandikan beri jangkrik 5 ekor dan kroto 1 sendok makan, langsung jemur. Proses penjemuran sampai jam 16.00 sore. Setelah itu burung di kerodong kembali dan tempatkan di dalam ruangan untuk istirahat.
4. Perawatan di atas dilakukan mulai dari hari Senin s.d. Kamis. Untuk hari Jum’at dan Sabtu menu jangkrik ditambah biasanya pagi : 10 ekor di tambah menjadi 15 ekor dan sore biasanya 5 ekor ditambah menjadi 7 ekor serta diberi ulat hongkong 3 ekor pagi dan 3 ekor sore hari.
5. Hari Minggu ketika burung akan di lombakan pemberian jangkrik dan kroto tetap hanya ditambah ulat hongkong 5 ekor menjelang lomba. Setelah lomba kaki cendet disemprot dan kembali di beri jangkrik 5 ekor. serta ulat hongkong 3 ekor.
Burung biasanya dilombakan 2 x dalam 1 bulan ini bertujuan agar stamina burung cendet tetap stabil. Bila stamina kurang baik akan dapat mempengaruhi mental dari burung cendet itu sendiri.
sumber:
READ MORE - perawatan cendet harian

Saturday, August 17, 2013

perawatan cendet lolohan

 

Burung pentet dari bayi mudah dirawat asal anda konsisten, yang terpenting adalah mengetahui bahwa burung pentet termasuk predator dan karnivora sehingga asupan gizi protein harus cukup agar bisa hidup.
Kebanyakan burung rata-rata umur 15 hari dari sejak dia lahir sudah meninggalkan sarang untuk terbang. Dan kapan waktu paling baik untuk mengambilnya? Yaitu sekitar umur 10 sampai 12 hari, burung usia ini sudah besar dan tidak terlalu takut kepada manusia. Burung usia segitu cepet mangap-mangap minta loloh kalau kita dekati. Berbeda kalau anda mengambil burung yang usianya sudah 14 atau 15 hari. Burung akan cenderung sangat takut dan tak mau berhenti kelabakan dan tak jarang burung akan mati karena susah diloloh.

Burung pentet bayi tidak bisa menahan lapar,sehari bisa berkali kali minta loloh.
Pertama loloh burung dengan voer yang sudah hancur diberi sedikit air sehingga mudah dibentuk untuk diberikan ke dalam paruhnya. Beri sampai dia kenyang.dan jangan lupa beri minum .
Beri jangkrik sehari 5 ekor  atau bisa diganti dengan tahu putih karena banyak mengandung protein,tapi dalam sehari harus anda beri jangkrik minimal 2 ekor.atau kalau terlihat kurang sehat beri jangkrik tiap kali loloh. Dalam waktu seminggu biasanya sudah bisa makan sendiri.

Rata-rata burung pentet yang jinak cetekan adalah jantan dan sejak kecil dipisahkan kandangnya dari burung lain. Artinya sejak bayi ditaruh dalam  1 kandang 1 burung.dan burung pentet termasuk burung petarung dia akan mengeluarkan suara khasnya jika bertemu burung pentet lain. Ketika dewasa kondisi terbaik burung pentet bisa diberi 10-15 ekor jangkrik.



http://kumarasakti.blogspot.com/2012/11/merawat-burung-pentet-lolohan.html
READ MORE - perawatan cendet lolohan